BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Sistem terintegrasi merupakan sistem informasi yang melibatkan berbagai
unit fungsiona di dalam perusahaan maupun hubungan perusahaan dengan pihak luar
seperti pelanggan dan pemasok. Namun masih banyak yang belum tau tentang
bagaimana sistem intergasi itu berjalan dan dan pembuatan sistem terintegrasi
tersebut.
Untuk itu, bersama tersusunya makalah ini, kami akan menbahas tentang
integrasi sistem guna sebagai pengetahuan tambahan maupun referensi kita dimasa
yang akan datang.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian dari integasi sistem ?
2.
Apa saja
yang berkaitan sistem integrasi ?
3.
Bagaimana
metode yang dapat dipergunakan dalam membangun sistem integrasi ?
4.
Bagaimana
strategi integrasi sistem ?
5.
Apa contoh
implementasi integrasi sistem ?
1.3 Tujuan Makalah
Tujuan dari
Penulisan Makalah ini adalah :
1.
Memenuhi
tugas matakuliah integrasi sistem (khusus bagi penulis).
2.
Membarikan
informasi dan referensi kepada pembaca tentang sistem integrasi.
3.
Mengetahui konsep
dari integrasi sistem.
4.
Mengetahui
metode yang digunakan dalam membangaun sistem integrasi .
5.
Mengetahui
strategi sistem integrasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem
Terintegrasi
Integrasi : adanya saling keterkaitan
antar sub sistem sehingga data dari satu sistem secara rutin dapat melintas,
menuju atau diambil oleh satu atau lebih sistem yang lain.
Sistem terintegrasi (integrated system)
merupakan sebuah rangkaian proses untuk menghubungkan beberapa sistem-sistem
komputerisasi dan software aplikasi baik secara fisik maupun secara fungsional.
Sistem terintegrasi akan menggabungkan komponen sub-sub sistem ke dalam satu
sistem dan menjamin fungsi-fungsi dari sub sistem tersebut sebagai satu
kesatuan sistem.
2.2 Konsep dari
Integrasi Sistem
Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu
konsep kunci dari sistem Informasi Manajemen. Berbagi sistem dapat saling
berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan
keperluannya. Aliran informasi diantara sistem sangat bermanfaat bila data
dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya, atau output
suatu sistem menjadi input bagi sistem lainnya. Secara manual juga dapat
dicapai suatu integrasi tertentu, misalnya data dari satu bagian dibawa
kebagian lain, dan oleh petugas administrasi data tersebut digabung dengan data
dari sistem yang lain. Jadi kalau secara manual maka derajat integrasinya
menjadi tinggi.
Konsep Integrasi sistem adalah yaitu suatu konsep
sistem yang dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai
dengan keperluan. Hal ini sangat bermanfaat bila suatu data dalam file suatu
sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya atau output sustu sistem
menjadi Input sistem lainnya.
Keuntungan dari integrasi sistem ini adalah membaiknya
suatu arus informasi dalam sebuah organisasi. Suatu pelaporan biasanya memang
memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi yang relevan
dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini
merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan) sistem informsi
terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan
informasi yang benar pada saat yang tepat. Keuntungan
lain dari pengintegrasian sistem adalah sifatnya yang mendorong manajer untuk
membagikan (mengkomunikasikan) informasi yang dihasilkan oleh departemen
(bagian) nya agar secara rutin mengalir ke system lain yang memerlukannya.
Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan
waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan
manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan
alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan) sistem informsi
terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan
informasi yang benar pada saat yang tepat.
Integrasi informasi dari sebuah sistem diperlukan karena :
1. Adanya kebutuhan konstituen untuk bekerja sama antar bagian dalam suatu
korporasi.
2. Terjadinya pengolahan data antar sistem informasi tiap bagian yang saling
terkait, sehingga untuk melengkapi suatu informasi dibutuhkan proses pertukaran
data dengan sistem informasi yang lain.
3. Dapat memungkinkan penyediaan realtime pengaksesan data.
4. Mengubah data untuk analisis bisnis dan pertukaran data, mengatur
penempatan data untuk kinerja, mata uang dan ketersediaan.
2.3 Metode Membangun
Sistem Integrasi
1. Vertical Integration, merupakan proses mengintegrasikan
sub-sub sistem berdasarkan fungsionalitas dengan menghubungkan sub-sub sistem
yang sudah ada tersebut supaya bisa berinteraksi dengan sistem terpusat dengan
tetap berpijak pada arsitektur sub sistem yang lama. Metode ini memiliki
keuntungan yaitu dapat dilakukan dengan cepat dan hanya melibatkan beberapa
entitas development yang terkait dalam proses pembuatan sistem lama.
Kelemahannya, metode ini tidak memungkinkan untuk mengimplementasikan
fungsi-fungsi baru atau proses bisnis baru ke dalam sub-sistem yang sudah ada –
karena effort lebih tinggi ada di proses “mempelajari” arsitektur sistem lama
dan menjadikannya acuan untuk membuat sistem terintegrasi. Untuk menghadirkan ekspansi
fungsionalitas atau proses bisnis baru adalah harus membuat sub-sistem baru.
2. Star Integration, atau lebih dikenal sebagai spaghetti
integration, adalah proses mengintegrasikan sistem dengan cara menghubungkan
satu sub sistem ke semua sub-sub sistem lainnya. Sebuah fungsi bisnis yang
diimplementasikan dalam sebuah sub sistem akan di-broadcast ke semua sub-sub
sistem lain yang dependen terhadap fungsi bisnis tersebut supaya dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya. Untuk integrasi sistem dengan ruang lingkup
kecil atau menengah dan dengan pemisahan fungsi bisnis yang jelas dan spesifik,
metode integrasi ini layak untuk dipertimbangkan. Namun jika fungsi bisnis
banyak terlibat di beberapa sub sistem secara dependen, pada akhir proses
integrasi sistem akan terlihat sedikit “kekacauan” dalam diagram – proses
interkoneksi antar sub sistem akan tampak seperti spaghetti. Efeknya, biaya
perawatan dan ekspansi sistem di masa yang akan datang akan memerlukan effort
yang sangat berat untuk mempelajari skema integrasi sistem berikut
dependency-nya.
3. Horizontal Integration, atau ada yang mengistilahkan dengan
Enterprise Service Bus (ESB), merupakan sebuah metode yang mengintegrasikan
sistem dengan cara membuat suatu layer khusus yang berfungsi sebagai
interpreter, dimana semua sub-sub sistem yang sudah ada akan berkomunikasi ke
layer tersebut. Model ini lebih menawarkan fleksibilitas dan menghemat biaya
integrasi, karena yang perlu difokuskan dalam implementasi proses
pengintegrasian hanya layer interpreter tersebut. Untuk menangani ekspansi proses bisnis juga
hanya perlu diimplementasikan di layer interpreter itu juga, dan sub sistem
baru yang akan menangani interface dari proses bisnis ekstensi tersebut akan
berkomunikasi langsung ke layer dan layer akan menyediakan keperluan-keperluan
data/interface untuk sub sistem lain yang memerlukannya.Metode Enterprise
Service Bus (ESB) ini memiliki banyak kelebihan jika diadopsi dalam merancang
arsitektur sistem terintegrasi, yaitu antara lain :
a.
Lebih cepat dalam melakukan penyesuaian dengan sistem yang telah ada
b.
Meningkatkan fleksibilitas, mudah untuk diperbaharui mengikuti perubahan
keperluan sistem (system requirements)
c.
Membuat standar sistem sehingga bisa diaplikasikan di sub sistem mana
pun
d.
Porsi pekerjaan software development lebih banyak di “konfigurasi”
daripada “menulis code” untuk integrasi
e.
Dapat diterapkan mulai ruang lingkup kecil hingga di level enterprise
Namun metode horizontal integration atau
Enterprise System Bus (ESB) yang tampaknya ideal ini bukan berarti tidak ada
kelemahan. Beberapa kelemahan yang cukup signifikan pengaruhnya antara lain :
1.
Pembuatan standar sistem dalam Enterprise Message Model banyak berkutat
di aspek analisis dan manajerial, biaya analisis benar-benar tinggi karena
perlu berkolaborasi dengan analis-analis yang bertanggung jawab terhadap
arsitektur dan desain sistem-sistem yang telah ada.
2.
Secara khusus memerlukan perangkat keras (hardware) yang spesifik,
seperti misalnya business-logic-server yang independen dan tidak integral
dengan salah satu atau sebagian dari sub sistem yang telah ada.
3.
Perlu tambahan tenaga (SDM) berupa Middleware Analyst yang akan
mengkonfigurasi, merawat, dan mengoperasikan layer Enterprise Service Bus.
4.
Karena biasanya ESB mempergunakan XML sebagai bahasa komunikasi antar
sistem, tentu akan memerlukan resources dan komputasi berlebih untuk melakukan
parsing-reparsing dalam komunikasi data.
5.
Memerlukan effort yang cukup tinggi dalam mengimplementasikan ESB karena
cukup banyak layer/tingkatan aplikasi yang harus ditangani, tidak hanya
aplikasi-aplikasi interface dari sub-sub sistem saja, melainkan juga layer
interpreter yang juga memiliki karakteristik sebagai aplikasi juga.
2.4 Strategi
Integrasi Sistem
Ada dua
Pendekatan Integrasi Sistem Informasi :
1. Pendekatan Total & Homogen
a.
Melakukan
integrasi di semua aspek bisnis dengan suatu kerangka/framework standart
& dilakukan serentak di setiap bidang.
b.
Komponen
yang homogen diharapkan mempermudah proses integrasi
c.
Contohnya:
Implementasi product vendor ERP spt SAP, Oracle Application/Peoplesoft,
Sage Group, IBM Websphere dll
d.
Mahal &
Implementasi membutuhkan waktu yang panjang (tergantung kematangan TI
suatu organisasi)
a.
Mulai dari
bawah & memanfaatkan sistem informasi existing
b.
Sistem
informasi-sistem informasi dirangkai mengikuti pola integrasi
dan kebutuhan informasi akan datang
c.
Butuh waktu
yang lama dan konsisten agar tidak gagal
d.
Relatif
lebih murah
e.
Butuh
strategi khusus ( Non Teknis Termasuk Political Will dari Pimpinan )
2.5 Contoh
Implementasi Integrasi Sistem
Banyak administrasi perkantoran yang bisa
diterapkan dalam suatu sistem informasi terintergrasi, saya ambil contoh Sistem Informasi Pemerintahan Kabupaten
yang saling terintegrasi. Apabila ada Sistem Informasi Pemerintahan Kabupaten
yang saling terintegrasi, administrasi perencanaan tidak perlu lagi
menghabiskan kertas untuk melakukan asistensi ke pihak-pihak yang berkompeten
seperti Bappeda atau bagian hukum karena semua sudah mempunyai akses ke dalam
sistem baik itu dari subag perencanaan di unit kerja maupun dari Bappeda/Bag.
Hukum, cukup dari meja kerja masing melakukan tugasnya. Contoh lainnya, laporan
kinerja pelaporan realisasi kinerja/keuangan yang biasanya harus disetor ke
Bappeda, Bagian Pembangunan, dan Bagian Keuangan tidak perlu lagi di cetak dengan
demikian penghematan anggaran dapat terjadi. Namun saya mencoba untuk melihat
kemungkinan sistem informasi yang dapat diintegrasikan untuk meningkatkan
efisiensi kerja administrasi di pemerintahan. Sistem Informasi Keuangan Berhubungan
langsung dengan Aplikasi Perencanaan dan pelaporan yang memungkinkan akuntabilitas
keuangan dapat terjaga.
Sistem Informasi Kepegawaian :
·
Langsung dikelola oleh
sub bagian kepegawaian di masing-masing unit sesuai dengan otoritas yang
dimiliki.
·
Struktur jabatan.
·
Mutasi.
·
Format Draft Surat yang
berhubungan dengan kepegawaian seperti SK Kenaikan Pangkat, KP4, SK Kenaikan
Gaji Berkala, Surat Izin/Cuti dll.\
·
Format DUK.
·
Absensi
Sistem Informasi Persuratan
·
Terdapat Form Pengisian
untuk membuat surat2 dinas yang dibuat secara berjenjang mulai dari bawah
hingga kepada pejabat yang bertanda tangan.
·
Format surat Ranperda,
SK, Undangan, Surat Tugas, Telaahan staf dll
·
Terhubung dengan SMS
center yang akan mengirim pesan singkat sesuai dengan peruntukan surat yang
diterbitkan ini dapat dilakukan karena terhubung dengan database pegawai di
aplikasi kepegawaian.
Sistem Informasi Barang Daerah
·
Dikelola langsung oleh
pengurus/penyimpan barang unit kerja masing2.
·
Berhubungan dengan
aplikasi kepegawaian sehingga dapat diketahui siapa pemakai barang.
Sistem Informasi Gaji
·
Berhubungan langsung
dengan database pegawai sehingga perhitungan gaji disesuikan dengan data
pegawai yang telah ada di aplikasi kepegawaian.
·
Format cetak untuk
ampra, daftar gaji, SPP Gaji dll.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep Integrasi sistem adalah yaitu suatu
konsep sistem yang dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai
dengan keperluan. Hal ini sangat bermanfaat bila suatu data dalam file suatu
sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya atau output sustu sistem
menjadi Input sistem lainnya.
Keuntungan dari integrasi sistem ini
adalah membaiknya suatu arus informasi dalam sebuah organisasi. Suatu pelaporan
biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi
yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan.
Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan)
sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah
memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.
Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan
waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan
manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan
alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan) sistem informsi
terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan
informasi yang benar pada saat yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
2 comments
terima kasih telah berbagi ilmu yang sangat bermafaat.
Replyjangan lupa kunjungi kami di distributor hewlett packard jakarta
bermanfaat banget infonya
Replypemotong sim card
Post a Comment